Seuntai Takdir yang Ku Minta Kepada Tuhan
Terimakasih untuk sosok terbaik yang membantuku tegak berdiri sampai detik ini. Hari ini pasti kamu melihat aku jauh lebih kuat dari sebelumnya. Ayolag akui saja! Aku hebatkan tidak menangis sedikitpun melihat semua kenyataan, yang pada mulanya kukira hanya sebuah mimpi. Aku mulai merasa mungkin aku terlalu larut menikmati drama ini, benar aku hanya menyebut semua ini adalah sebuah drama. Bukankah memanf semua cerita yang terjadi saat ini sudah kamu tulis skenarionya se sempurna mungkin? Kamu penulis naskah sekaligus sutradara yang sangat hebat menurutku, bahkan kamudapat membuat pemeran dalam drama itu bisa terbawa dalam kehidupan nyata. Seperti aku, bagaimana bisa seorang pemain figuran seperti ku bisa terus bersedih merasakan drama ini sementara kamu sudah memutuskan kontrak kerjaku sebagai pemain figuranmu, bukankah itu sangat mengesankan. Banyak jiwa yang sepertinya kamu kuasai disitu. Kamu hebat. Sudahlah itu hanyalah sebuah perumpamaan yang kubuat, karena akupun sudah mulai ...