Seuntai Takdir yang Ku Minta Kepada Tuhan
Terimakasih untuk sosok terbaik yang membantuku tegak berdiri sampai detik ini. Hari ini pasti kamu melihat aku jauh lebih kuat dari sebelumnya. Ayolag akui saja!
Aku hebatkan tidak menangis sedikitpun melihat semua kenyataan, yang pada mulanya kukira hanya sebuah mimpi. Aku mulai merasa mungkin aku terlalu larut menikmati drama ini, benar aku hanya menyebut semua ini adalah sebuah drama. Bukankah memanf semua cerita yang terjadi saat ini sudah kamu tulis skenarionya se sempurna mungkin?
Kamu penulis naskah sekaligus sutradara yang sangat hebat menurutku, bahkan kamudapat membuat pemeran dalam drama itu bisa terbawa dalam kehidupan nyata. Seperti aku, bagaimana bisa seorang pemain figuran seperti ku bisa terus bersedih merasakan drama ini sementara kamu sudah memutuskan kontrak kerjaku sebagai pemain figuranmu, bukankah itu sangat mengesankan. Banyak jiwa yang sepertinya kamu kuasai disitu. Kamu hebat.
Sudahlah itu hanyalah sebuah perumpamaan yang kubuat, karena akupun sudah mulai kehabisan kata kata puitis untuk mengungkapkan isi hatiku. Aku memang payah, aku memang bukan sosok yang romantis ya :'D
Hari ini aku melihatnya lagi, iya melihatmu bersamanya. Ketika mengetuk pintumu, tanganku yang lemah kupaksa bergerak mengetuk pintu itu. Lidahku bisu, bahkan hanya untuk sekedar memanggil 3 huruf nama depanmu saja aku tidak bisa. Payah sekali aku ini. Iya hatikupun tiba tiba berdetak tak menentu, itu terjadi hanya karena aku berada ditempatmu. Hanya seperti itu saja. Awal yang terlalu singkat untuk kusebut bahagia, ada banyak masalah yang kubawa ikut bersamaku saat ini, ada perpuluh puluh pertanyaan yabg sudah kurangkai sedemikian rupa dalam otakku, dan ada hati yang sudah aku persiapkan untuk memberanikan diri mengatakan semua mendung yang membebaniku akhir akhir ini. Apa kamu merasakan keinginanku itu sekilas saja?
Mataku tiba tiba terperangah melihatnya disana, tepat didepan dimana aku berdiri mematung memperhatikannya. Aku kacau, hatiku kembali berantakan dan mataku? Sudah aku mencoba sekuatnya agar ia tidak menangis lagi.
Apa aku merasa sakit? Iya, jelas itu aku rasakan saat ini. Hari ini entah mengapa aku ingin membawamu pergi sebentar saja. Aku ingin kamu mengerti semuanya, aku ingin berterimakasih, aku ingin meminta maaf, aku ingin memlukmu, aku ibgin menangia ketika aku memelukmu seerat mungkin. Aku menginginkannya.
Jika biasanya aku bisa melihatmu setiap hari, mungkin setelah ini semuanya akan berbeda. Mungkin saja kedepannya aku tidak bisa lagi menemuimu, aku tidak bisa menemanimu, dan aku terpaksa harus menarik ulang ucapanku yang pernah berjanji ingin menemanimu dulu. Aku tidak ingin semua ini terjadi sebenarnya, tapi aku mulai merasakan sakit disekujur tubuhku.
Aku ingin satu kesempatan saja agar kamu bisa mengingatku ketika aku sudah tidak bisa menemanimu suatu saat nanti. Aku ingin ada yang kamu rindukan dariku ketika aku sudah tidak akan pernah menghubungimu lagi. Walau itu tidak mungkin, sekarangpun kamu tidak benar benar merasa bahwa ketidak hadiranku membawa pengaruh dalam hidupmu.
Bagiku setiap detik bersamamu adalah kenangan. Setiap detik denganmu masih tertata rapi dan lengkap dalam memory ingatanku, ingatan yang biasanya selalu kamu salahkan karena memiliki tingkat kelupaan yang sangat tingi. Semuanya bahkan hal sekecil parikel terkecilpun masih ada disana. Bisakah aku meminta waktumu sehari lagi saja? Aku hanya ingin bersandar, bercerita bagaimana aku terluka melihat semua kenyataan, bagaimana aku menangis merasakan perubahanmu. Aku hanya ingin seperti itu, aku ingin membuang semua perasaan yang membuat hatiku terus saja merasa sakit.
Aku terus saja menulis cerita cerita sedih walau kau tidak akan pernah mungkin membacanya. Namun suatu waktu yang lama nanti, kamu akan menemukan tulisan yang terpajang rapi ini, dan semua ini untukmu. Aku akan terus ada disini menunggumu, sampai saatnya Tuhan benar benar memaksaku untuk berhenti.
Untukmu orang ajaib terimakasih untuk keajaiban yang mampu mebuatku bahagia selama ini, maaf jika aku tidak mampu menjadi sempurna untuk sosok ajaib sepertimu. Aku pasti akan melupakanmu, hanya saja waktu yang tidak pasti yang akan membuatku melupakanmu
Datanglah dalam mimpiku, aku marindukanmu
Komentar
Posting Komentar