Ini cerita

Jari jariku kembali menari nari diatas keybord, aku merindukan setipa kata yang muncul dari otakku. Kata kata romantis yang jauh sekali dari sosok asliku.
Iyaa, mungkin memang benar kata kahlil gibran bahwa orang akan lebih banyak menulis ketika dia merasa hatinya sakit atau kurang lebih seperti itu. Sama seperti aku yang butuh luka agar aku kembali menulis, dan semakin banyak menulis.
Bukan salah jika hatimu tetap berada pada orangvyang mungkin sudah jauh pergi meninggalkanmu, yang salah kamu memilih bertahan pada hati yang selalu menyalahkan perasaanmu. Seandaninya dia tau betapa susahnya untuk berusaha mencintai orangnya sementara masih ada orang lain yang sangat melekat dihatiku.
Kenapa seperti itu?
Bukankan aku mengenalnya jauh sebelum aku mengenalmu?
Lalu apa yang kamu salahkan? Apa kamu berharap semua bisa dilupakan secepat hujan deras membasahi tanah yang kering tanpa hujan setahun?
Kamu harus ingat, kamu bukan air hujan dera dan aku bukan tanah kering.
Aku tidak menangis karena menyesal pernah memilihmu, aku hanya menangis karena kamu menyalahkan perasaanku. Tidak ada seorangpun yang bisa mengatur hatinya jatuh pada siapa, dan kamu tidak berhak mengatur hatiku!
Aku menangis sejadi jadinya, melihatmu yang sempat aku fikirkan untuk aku sayangi untuk aku jadikan teman hidup sampai akhir hayatku, ternyata pergi. Pergi meniggalkan bekas pahit
Pahit dan pedih, pahit melihatmu berubah dan pedih mendengar lidahmu berkata yang mengoyak hatiku. Entah harus berapa kali (lagi) aku harus merasakan hancurnya hatiku yang kutambatkan pada orang yang salah.
Aku mulai berdiri sekarang, lambat laun ku yakin tubuhku semakin tegap tak tergoyahkan oleh angin. Angin yang hanya menyejukkanku sesaat kemudian membesar dan menumbangkanku.
Semoga cerita ini berakhir dan tak pernah terulang. Bukan orang nya yang salah, aku saja yang salah memilih dan memperjuangkannya.
Terimakasih perna mewarnai hidupku.
Aku tidak marah padamu, apalagi membencimu. Kamu orang yang pernah benar benar aku sayang sampai akhirnya kita memutuskan untuk berjalan sendiri sendiri. Mungkin memang sudah seharusnya begitu, jika kita satu tujuan walaupun kita melewati jalan yang berbeda mungkin kita masih bisa bertemu di akhir tujuan kita. Tapi kita bukan seperti itu, kita beda tujuan yang memang membutuhkan jalan sendiri sendiri dan tujuan yang berbeda pula.
Sidah cukup, kamu akan selalu indah untuk ku kenang tapi bukan untuk diulang.
Be great man, I'm gone =)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ketika aku harus jatuh cinta

Hai kamu

BACALAH