story

Kau datang secara tiba tiba menghampiri Bagaikan petir di siang hari yang terik Kau bawa sejuta harapan Yang akan kau jalani bersamaku Kau datang dan mengubah segalanya Seakan menghipnotis diriku dalam jangka panjang Hingga tiba saatnya Kau pergi dengan begitu saja Dan membiarkan aku disini Menangis dan putus asa Malam ini aku hanya duduk diam sendiri di atas kasur, membuka jendela dan memandang langit yang sedang bersabat, bertabur bintang dan bulan pun ikut hadir di atas sana. Aku hanya terpaku pada keindahan itu, dan tak luput dari itu, pikiranku kosong, sekosong hatiku saat ini. Tak lama kemudian mataku sedikit melirik ke arah ponsel yang letaknya tak jauh dari tempat dimana aku terpaku. Setelah ku pandang dengan beberapa saat, tak ada perubahan bahkan notification sama sekali. Ya, itu hal yang tidak biasa akan tetapi aku harus terbiasa dengan keadaan itu. Tak ada lagi pesan singkat yang biasanya selalu singgah di ponselku, tak ada lagi kata "sayang" yang biasanya selalu ada di setiap percakapan kita yang rutin mengisi inbox ponselku. Itu masalalu, tepatnya beberapa bulan yang lalu ketika masih ada kamu di dalam kehidupanku. Ketika masih ada kamu yang selalu membuatku tertawa bahagia. Ketika masih ada kamu yang menjadi pujaan dalam hatiku. Tapi sekarang, keadaan sudah jauh berbeda. Semuanya telah berubah dengan tidak semestinya. Tak ada lagi kamu. Sudah sekian lama kita berpisah, tetapi bayangan dirimu tak kunjung pergi menjauh dr hidupku. Sepertinya kamu lupa membawa bayanganmu ketika kamu pergi meninggalkan aku begitu saja. Untuk apa kamu meninggalkan bayangmu buat aku? Aku tidak sama sekali membutuhkan bayanganmu, tetapi aku sayang membutuhkan kamu. Entah mengapa malam ini aku sangat merindukan kamu, merindukan kita lebih tepatnya. Ketika aku menatap langit malam yang indah beserta taburan bintang yang sangat indah, seketika aku teringat kamu. Waktu aku masih sama kamu, kita pernah membicarakan hal itu melalui telepon, dan kita pun sangat antusias ketika membahasnya. Kamu bilang aku adalah bintang sedangkan kamu adalah bulan, yang akan menyatu di setiap malam dan tak akan pernah terpisah sampai hari kiamat yang akan memisahkannya. Apakah kamu masih ingat dengan percakapan kita saat itu? Entahlah, sepertinya tidak, mana mungkin kamu teringat hal sepele seperti itu. Sedangkan kamu sibuk dengan kekasih barumu bukan? Entah kenapa malam ini aku merasa linglung, merasa lemas tak berdaya. Ingin menangis tetapi untuk apa dan untuk siapa. Untuk kamu? Aku sudah lelah dengan semua itu. Aku lelah selalu memperhatikanmu dari kejauhan setiap hari dan aku pun sudah lelah melihatmu bermesraan dengan kekasih barumu itu. Suatu hal yang sebenarnyatidak ingin aku lihat tetapi hal itu menjadi kombinasi di setiap hariku yang membosankan ini. Lupakan itu! Kembali pada topik awal saja lah. Entah kenapa malam ini sepertinya bayangan dirimu kembali menghantuiku lagi, kenangan-kenangan kita seketika terlintas dan singgah di dalam pikiranku. Kenangan-kenangan itu begitu jelas terlihat, ada kenangan manis, ada pula kenangan dimana kita saling bertengkar dengan sama sama saling membasahi pipi dengan air mata kita, ketika kita bertengkar di siang hari karena kesalahpahaman semata. Lagi lagi kenangan itu menghampiriku, untuk apa? Kenapa selalu aku yang merasa seperti ini, ketika kamu sedang tertawa bersama kekasih barumu lewat sambungan telepon disana, ketika kamu dan kekasih barumu membicarakan indahnya langit pada malam ini, dan ketika aku terpuruk seperti ini? Aku lelah Tuhan, sampai kapan semua ini akan terus terjadi padaku. Haruskah kamu disana tertawa bersama kekasih baru, sedangkan aku menangis didalam kesunyian yang seperti ini? Aku sudah tidak ingin mengumbar-umbar kenangan lagi, tak ada habisnya jika aku ceritan satu per satu. Karna bagiku setiap detik bersamamu dulu adalah hal manis di dalam hidupku. Bagaimana aku ingin mencari pengganti yang baik, jika aku sudah pernah memiliki yang terbaik? Dan bagaimana pula aku ingin mencari pengganti yang sempurna jika aku pernah memiliki yang paling sempurna seperti kamu dulu? Kini tinggallah aku di dalam kesunyian ini, merasakan kesepian di tengah keramaian, seakan tak lagi mengenal diriku sendiri lagi. Belajar merelakan walaupun harus berpura-pura di setiap harinya. Semoga kekasih barumu bisa mengerti kamu sepenuhnya, semoga ia dapat memberimu kebahagiaan karena ketika bersamaku dulu kamu tidak merasa bahagia bukan? Aku ikut bahagia ketika kamu sudah berbahagia disana, bersama penggantiku, :) Untuk mantanku yang saat ini masih aku sayang Aku tersenyum di depanmu agar kamu melihatku tegar Ini dari seorang mantanmu Seorang mantan yang terkadang membasahi selimut dan bantal tidurnya Ketika sedang merindukanmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ketika aku harus jatuh cinta

Hai kamu

BACALAH